CERITA MADE WARDANA SAAT MELAKSANAKAN TRADISI JELANG HARI RAYA NYEPI
Kamis 22 Maret 2018 09:13
Jelang Hari Raya Nyepi, berbagai tradisi umat Hindu tentu menjadi hal wajib yang tidak akan dilewatkan masyarakat Hindu terutama yang berada di Bali. Tidak terkecuali dengan penjaga gawang Bali United, I Made Wardana. Wardana yang di tahun ini akan menjalani musim keduanya bersama tim Serdadu Tridatu mengaku tidak pernah absen untuk melaksanakan berbagai tradisi jelang Hari Raya Nyepi.
Salah satu tradisi yang selalu dijalani oleh mantan penjaga gawang Arema tersebut adalah Melasti. Melasti merupakan upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi oleh seluruh umat Hindu di Bali. Upacara Melasti merupakan upacara yang bertujuan untuk menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan dan diadakan di sumber air seperti pantai.
Wardana pun sedikit berbagi cerita tentang tradisi keluarga jelang Nyepi dengan tim
Bali United TV
saat sedang menjalani tradisi Melasti di salah satu pantai di daerah Gianyar. Ia mengatakan bila beberapa hari jelang Nyepi, upacara Melasti memang menjadi hal yang tidak pernah dilewatkan.
“Ya, upacara Melasti memang hal yang sudah menjadi tradisi umat Hindu di Bali termasuk di keluarga saya. Melasti biasa kami sekeluarga lakukan tiga hari sebelum Nyepi. Seperti pada umumnya, Melasti pasti dilakukan di pantai, danau atau sumber mata air lainnya. Upacara Melasti ini kami lakukan sebagai penyucian diri kepada alam semesta,” ujar Wardana.
Wardana juga bercerita tentang tradisi keluarganya sehari jelang Nyepi. Ia mengatakan selalu mengawali dengan melakukan kegiatan mecaru (upacara untuk menjaga keharmonisan antara manusia dengan alam) di rumah sebelum sore harinya bersiap untuk mengikuti arak-arakan ogoh-ogoh.
“Sehari sebelum Nyepi kami sekeluarga biasanya mecaru di rumah dan juga di tugu perempatan yang berada di dekat rumah. Setelah itu sore harinya baru mengikuti kegiatan mengarak ogoh-ogoh di Desa Peliatan,” kata Wardana.
Lebih lanjut, Wardana juga memaknai Hari Raya Nyepi sebagai momentum untuk mengendalikan diri. Hal tersebut lantaran di Hari Raya Nyepi, seluruh umat Hindu di Bali diwajibkan untuk meninggalkan sejenak kebiasaan mereka di hari-hari biasa.
“Kalau saya secara pribadi memaknai Nyepi adalah sebagai saat yang tepat untuk mengendalikan diri karena di saat Nyepi, kita diwajibkan untuk berpuasa serta tidak bepergian seperti halnya hari-hari biasa,” ungkap penjaga gawang yang identik dengan nomor punggung 21 tersebut.
Senenap keluarga besar Bali United mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1940. Astungkara kedamaian selalu menyertai kita semua.